27.5 C
Jakarta
spot_img

Lemahnya Pengawasan Rehabilitasi UPTD SDN 2 Kiajaran Wetan dan Abaikan APD Pekerja Proyek

Date:

Share:

Indramayu, bidikkriminalnews.co.id, Proyek rehabilitasi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kiajaran Wetan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu Jawa Barat, kembali menuai sorotan, setelah sebelumnya diduga mengabaikan para pekerja proyek yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti halnya Helm proyek, dalam pelaksanaan pekerjaan, kini pelaksana proyek dari CV Project telah mengabaikan APD.

Proyek sekolah dasar yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) menunjukkan pengabaian terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dapat membahayakan pekerja dan siswa. Pekerja sering beralasan tidak nyaman atau merasa lebih nyaman tanpa APD, padahal APD seperti helm, sepatu keselamatan, dan sarung tangan penting untuk mencegah cedera.

Lemahnya pengawasan dari pihak terkait, seperti kepala sekolah dan dinas pendidikan, juga memperburuk situasi ini.

“Proyek pembangunan UPTD SDN 2 Kiajaran Wetan, sekolah tiba-tiba terhenti dalam kurun waktu 3 hari”

Saat awak media mendatangi dilokasi, pembangunan UPTD SDN 2 Kiajaran Wetan, hendak mempertanyakan proyek pekerjaan rehabilitasi UPTD SDN 2 Kiajaran Wetan, tidak ada pekerja satupun yang ada di lokasi, salah satu dari guru yang tidak mau disebut namanya mengatakan “Saya tidak tahu kenapa sudah 3 hari tidak mengerjakan proyek tersebut” katanya dengan nada ketus.

“Ini bisa dikategorikan kelalain tidak memakai APD dan Waktu. Jika tidak ada jawaban dari pihak Pengelola CV ADHYA ALAM LESTARI, Jl Murah Nara, no 89, RT 010, RW 04, desa Sindang Indramayu, nanti saya akan ke dinas Pendidikan dan kebudayaan ” tegas Kiki Haryanto SH, Ketua PAKURATU (Pasukan Kurang Turu ) Indramayu.minggu 2 Nofember 2025.

Selain itu, konsultan pengawas pun diduga abai. Pantauan di lokasi pada Kamis (30/10) menunjukkan tidak adanya pekerja dan pengawasan langsung selama pekerjaan berlangsung. Padahal proyek senilai Rp. 367.997.000.00, juta, ( Tiga ratus enam puluh tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah ). Itu semestinya mendapat pengawasan ketat.

Komite sekolah menyayangkan lemahnya pengawasan tersebut. “Kami berharap pihak pengawas dan konsultan proyek hadir langsung di lapangan agar pembangunan sesuai RAB dan menghasilkan kualitas yang baik.”jelasnya.

 


Pewarta : A. Fauzi 

IKLAN

━ more like this

Tekan Angka Korupsi Kanwil BPN Jabar : Melalui Upaya Penertiban dan Pengamanan Barang Milik Daerah di Wilayah Jawa Barat

bidikkriminanews.co.id, | Jawa Barat, - Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat dan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia menyelenggarakan rapat koordinasi pencegahan korupsi...

Presiden Prabowo Bertemu PM Selandia Baru Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

bidikkriminanews.co.id, - Presiden RI Prabowo Subianto mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Selandia Baru Christopher Luxon di Ruang Agenas, Hotel Lahan Select Gyeongju, Jumat (31/10/2025)....

Pemkab Cirebon Luncurkan Aplikasi SIPANTAU CSR dan EMPAL GENTONG

Cirebon, bidikkriminalnews.co.id, - Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Pembinaan Pelaksanaan...

Pemkab Cirebon Perketat Verifikasi Penerima Bansos, Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Cirebon, bidikkriminalnews.co.id, - Pemerintah Kabupaten Cirebon memperketat verifikasi data penerima bantuan sosial (bansos) agar penyaluran program sembako dan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) benar-benar...

H.Syaefudin Terpilih Kembali Sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Indramayu, Melalui Mekanisme Aklamasi.

Indramayu, bidikkriminalnews.co.id, - Temu Karya Karang Taruna Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, resmi menetapkan H. Syaefudin sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Indramayu masa bakti 2025–2030...
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

error: Content is protected !!