28.2 C
Jakarta
spot_img

Jembatan Rp13,8 Miliar Ambruk dalam 3 Bulan, Aktivis Cirebon Timur Geram dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Date:

Share:

Cirebon, bidikkriminalnews.co.id,  – Sejumlah aktivis dan tokoh pergerakan di wilayah Cirebon Timur menyuarakan kekecewaan sekaligus kemarahan atas kualitas pembangunan infrastruktur yang dinilai dikerjakan secara asal-asalan. Salah satu tokoh pergerakan, Sudarto SH, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam apabila kejanggalan-kejanggalan dalam proyek tersebut terus dibiarkan tanpa pertanggungjawaban. Hal ini disampaikan pada Minggu (16/11/2025).

Sudarto menilai, berbagai anggaran yang diturunkan pemerintah pusat, provinsi, hingga daerah seharusnya dikelola secara profesional, transparan, dan sesuai mekanisme hukum.

Tujuannya jelas: menghadirkan pembangunan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, bukan justru merugikan mereka.

“Jangan main-main dengan anggaran negara. Kami mengecam keras kontraktor yang membangun secara asal-asalan di wilayah Cirebon Timur. Jika tidak ada perbaikan dan penjelasan, kami siap melaporkan seluruh temuan kepada Kejaksaan Negeri Sumber, Kejati, Kejagung, hingga Mabes Polri,” tegas Sudarto.

Baca Juga : Serahkan SK Pengangkatan kepada 4.733 Tenaga PPPK Paruh Waktu, Bupati Lucky Hakim Minta ASN Indramayu Santun dalam Ber medsos

Salah satu proyek yang kini menjadi sorotan tajam adalah pembangunan jembatan penghubung antara Kecamatan Pabedilan (Cirebon) dan Kabupaten Brebes, dengan nilai anggaran mencapai Rp13,8 miliar.

Ironisnya, jembatan yang diharapkan menjadi akses vital bagi masyarakat itu baru diresmikan sekitar tiga bulan lalu. Namun kini jembatan tersebut sudah ambruk dan tidak dapat difungsikan.

Runtuhnya jembatan bernilai miliaran rupiah dalam waktu yang begitu singkat menimbulkan tanda tanya besar. Hal ini juga memicu dugaan kuat adanya penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan.

“Harapan masyarakat itu sederhana: jembatan yang kokoh dan kuat sesuai besarnya anggaran. Tapi baru tiga bulan sudah ambruk. Dugaan kami sangat kuat bahwa ada penyalahgunaan anggaran oleh pihak kontraktor atau perusahaan pemenang tender,” tambah Sudarto.

Baca Juga : West Java Investment Summit 2025 Jadi Momentum Kota Cirebon Tingkatkan Daya Tarik Investasi

Tiga aktivis Sudarto SH, A. Fauzan Tz SH MH, dan Qorib SH MH, menegaskan bahwa mereka akan segera membuat Laporan Polisi (LP) sebagai bentuk keseriusan menindaklanjuti dugaan penyimpangan proyek tersebut.

Langkah ini diambil untuk memberi efek jera kepada kontraktor yang dianggap tidak bertanggung jawab dan berpotensi merugikan keuangan negara serta masyarakat.

Kasus ambruknya jembatan ini menjadi tamparan keras bagi dunia konstruksi dan sistem pengawasan pembangunan di Cirebon Timur. Publik kini wajar mempertanyakan:

Baca Juga : Cari Pemimpin Desa Berkualitas, Bakal Calon Kuwu di Indramayu Jalani Tes Akademik

Bagaimana proses teknis pembangunan dilakukan,

siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan,

apakah penggunaan material dan metode konstruksi telah sesuai standar.

Pembangunan yang seharusnya menjadi solusi justru berubah menjadi beban baru bagi masyarakat. Keruntuhan jembatan bukan hanya merusak aset negara, tetapi juga menghambat aktivitas harian, merugikan perekonomian warga, sekaligus mencederai kepercayaan publik terhadap pemerintah maupun kontraktor.

Baca Juga : DPRD Kabupaten Cirebon Siap Sukseskan Peringatan HSN 2025 Lewat Gerak Jalan Bersarung

Dalam konteks pengelolaan anggaran daerah, setiap rupiah adalah uang rakyat. Karena itu, kualitas pembangunan harus menjadi prioritas utama. Bila proyek bernilai besar gagal hanya dalam hitungan bulan, besar kemungkinan terdapat persoalan serius, mulai dari lemahnya pengawasan hingga dugaan praktik korupsi.

Para aktivis Cirebon Timur menegaskan bahwa kritik yang mereka sampaikan merupakan bagian dari kepedulian terhadap kondisi masyarakat. Jika dugaan pelanggaran terbukti, maka jalur hukum bukan hanya tindakan reaktif, tetapi juga bentuk kontrol sosial agar seluruh pihak, mulai dari kontraktor, pejabat pengawas, hingga pelaksana teknis—tidak sembarangan menggunakan anggaran negara.

 


Pewarta: Red

IKLAN

━ more like this

Polresta Cirebon Sita 65 Botol Miras Hasil Cipkon Operasi Lilin Lodaya

Cirebon, bidikkriminalnews.co.id, - Jajaran Polresta Cirebon menggelar razia minuman keras (miras) di wilayah Kabupaten Cirebon pada Rabu (24/12/2025). Dalam razia pekat tersebut petugas berhasil...

Dandim 0614/Kota Cirebon Bersama Wali Kota dan Forkopimda Monitoring Kesiapan Pengamanan Ibadah Natal 2025

Kota Cirebon, bidikkriminalnews.co.id, — Dalam rangka memastikan pelaksanaan Ibadah Natal Tahun 2025 berjalan aman, tertib, dan kondusif, Dandim 0614/Kota Cirebon, Letkol Arm Drajat Santoso,...

Forkopimda Kuningan Lakukan Monitoring Natal dan Siaga Nataru 2025–2026

Kuningan, bidikkriminalnews.co.id, - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kuningan melaksanakan monitoring perayaan Hari Raya Natal Tahun 2025 di sejumlah gereja, Rabu malam (24/12/2025)....

Operasi Lilin Lodaya, Polresta Cirebon Laksanakan Tes Urine Terhadap Puluhan Sopir Bus

Cirebon, bidikkriminalnews.co.id, - Polresta Cirebon melaksanakan tes urine terhadap puluhan sopir bus di sejumlah pool bus di wilayah Kabupaten Cirebon, Selasa (23/12/2025). Kegiatan tersebut...

Barang – Barang di Gedung Toserba Sumber Cirebon Hanyut, di Terjang Banjir 

Cirebon, bidikkriminalnews.co.id, - Salah satu gudang toko serba ada (Toserba) yang berada Desa Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kini terhanyut terbawa arus banjir. Pada...
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini